TEKNIK TANDING PENCAK SILAT
MEMILIH DAN MENGAPLIKASIKAN JURUS
SESUAI DENGAN PERATURAN PERTANDINGAN
Kategori tanding adalah salah satu bentuk pertandingan pencak silat
di samping kategori tunggal, ganda dan regu. Jurus-jurus yang digunakan
dalam kategori tanding semuanya berasal dari kaidah beladiri pencak
silat, namun tidak semua jurus dapat digunakan karena dalam peraturan
pertandingan ada batasan-batasan yang harus diperhatikan, di antaranya
faktor keselamatan pesilat dan obyektivitas dalam penilaian. Oleh karena
itu dalam pertandingan pencak silat kategori tanding tidak akan
ditemukan jurus-jurus yang membahayakan dan berakibat fatal bagi
lawannya seperti mencengkram leher, menjambak rambut, menusuk mata, atau
mematahkan sendi. Jurus-jurus tersebut merupakan bentuk pelanggaran
berat, padahal justru teknik seperti itulah yang sering diajarkan di
perguruan pencak silat sebagai bagian dari teknik beladiri.
Definisi pertandingan pencak silat kategori tanding adalah
pertandingan yang menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari kubu yang
berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan
serangan yaitu menangkis/mengelak/mengena/menyerang sasaran dan
menjatuhkan lawan, penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan
stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang
memanfaatkan kekayaan teknik jurus untuk mendapatkan nilai terbanyak.
Adapun yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai adalah bagian tubuh
kecuali leher ke atas dan dari pusat ke kemaluan, yaitu dada, perut
(pusat ke atas), rusuk kiri dan kanan, dan punggung atau bagian belakang
badan.
Di dalam praktek, suatu perguruan pencak silat yang memiliki teknik
beladiri bagus, belum tentu menang dalam pertandingan pencak silat
kategori tanding. Mengapa? Banyak faktor yang menyebabkannya, namun yang
paling berperan adalah atlet dan pelatihnya kurang menguasai peraturan
pertandingan, sehingga menyebabkan kecolongan dalam pengumpulan nilai,
atau mendapat diskualifikasi karena melakukan pelanggaran berat,
misalnya menyerang daerah terlarang.
Tentu saja hal tersebut sering mengakibatkan kesalahfahaman antara
atlet/pelatih dengan juri/wasit yang memimpin pertandingan. Bukan suatu
yang aneh apabila ada pesilat yang mengajukan protes karena merasa
seharusnya dia yang menang, namun menurut keputusan juri ia dinyatakan
kalah. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila semua fihak di
kalangan persilatan menguasai dengan benar peraturan pertandingan pencak
silat yang berlaku.
Ada beberapa hal yang bisa ditempuh oleh perguruan-perguruan pencak
silat yang baru pertama kali akan mengikuti pertandingan pencak silat
ketegori tanding:
1. Pelatih harus menguasai dengan benar peraturan pertandingan yang
berlaku, misalnya dengan mengikuti penataran-penataran yang biasanya
diselenggarakan oleh IPSI.
2. Usahakan agar pengetahuan mengenai peraturan pertandingan pencak
silat masuk ke dalam kurikulum latihan di perguruan, sehingga setiap
pesilat/anggota dapat memahaminya dengan baik.
3. Usahakan agar ilmu kesehatan dan olahraga masuk ke dalam kurikulum
latihan, karena selain kemahiran teknik faktor fisik memiliki peranan
penting dalam pertandingan.
4. Pilihlah jurus-jurus yang paling memungkinkan dapat digunakan dalam pertandingan untuk mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya.
5. Sediakan peralatan yang menunjang dalam mempersiapkan diri mengikuti
pertandingan, seperti sansak, target, body protector, dan lain-lain.
6. Adakan kejuaraan intern di perguruan yang menggunakan peraturan IPSI.
7. Seringlah mengadakan sparring partner (latih tanding) di perguruan pada setiap latihan.
8. Adakan training center (pemusatan latihan) dalam waktu yang memadai sebelum menghadapi suatu event kejuaraan.
9. Seringlah menyaksikan pertandingan-perrtandingan pencak silat.
Apabila point-point tersebut di atas dapat dilaksanakan, maka suatu
perguruan sudah bisa dikatakan siap untuk berpartisipasi mengikuti
pertandingan pencak silat pada kategori tanding. Pada edisi-edisi
berikutnya akan dibahas mengenai peraturan pertandingan pencak silat
kategori tanding, bentuk-bentuk latihan beserta beberapa teknik dan
aplikasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar