Sebenarnya Sukma sejati, sukma jati, guru sejati atau guru murshid
sama saja…cuma sebutannya saja yang berbeda…..ada juga yang menyebutnya
dengan Nur Muhammad yang disebut Ruh idhlafi yang merupakan Hakikat
Sukma dan ini merupakan kehendak dari Dzat Yang Maha Suci.
Nur Muhammad adalah hakikat sukma yang diakui keadaan Dzat dan
merupakan perbuatan Atma dan menjadi Wahana dalam Alam Arwah ( Martabat 7
) dan dari Nur Muhammad inilah yang menimbulkan Unsur-unsur Kehidupan
yang menjadi Asal muasal Kehidupan.
Sukma sejati adanya pada kedalaman pribadi yang di pegang oleh Sang
Pribadi…..melalui proses pengenalan diri sendiri maka muncullah cermin
memalukan yang memberikan kenyataan kesadaran bahwa kotornya diri kita
dan melalui proses selanjutnya maka kita bisa mulai mencari dan
menemukan Sang Sukma sejati atau Adam Makna ……sama saja.
Dan dalam proses menemukan yang di butuhkan adalah totalitas
Kesadaran, Keikhlasan, Ketulusan dan Kebulatan Tekad hanya untuk
MencintaiNya seutuhnya ……tanpa ketakutan akan neraka atau keinginan akan
sorga….yang ada hanya Dia.
Kadang ada yang menyamakan antara sukma sejati dengan saudara 4 …ini
sesuatu yang berbeda walaupun asalnya memang dari perbendaharaan saudara
4 tetapi yang sudah di sempurnakan atau di tundukkan oleh Sang Penguasa
Sukma.
Kalo pengisian secara instant mengenai sukma sejati, mungkin ini
bukan sukma sejati tetapi di sebut punden sari atau saudara 4, dan ini
adalah tahap awalnya saja, karena untuk menemukan Penguasa Sukma ( sukma
sejati ) melalui proses dan halangan yang cukup sulit, apalagi kalo
dalam hidup kita masih sering tergoda kehendak jasad.
Dan sebetulnya bukan diisi, tetapi dibukakan pintunya melalui
cakra-cakra yang berada tubuh kita sehingga bisa membangkitkan daya alam
bawah sadar kita dan memungkinkan diri kita melakukan sesuatu di luar
nalar.
Kadang ada yang menyamakan antara sukma sejati dengan saudara 4 …ini
sesuatu yang berbeda walaupun asalnya memang dari perbendaharaan saudara
4 tetapi yang sudah di sempurnakan atau di tundukkan oleh Sang Penguasa
Sukma.
Kalo pengisian secara instant mengenai sukma sejati, mungkin ini
bukan sukma sejati tetapi di sebut punden sari atau saudara 4, dan ini
adalah tahap awalnya saja, karena untuk menemukan Penguasa Sukma ( sukma
sejati ) melalui proses dan halangan yang cukup sulit, apalagi kalo
dalam hidup kita masih sering tergoda kehendak jasad.
Dan sebetulnya bukan diisi, tetapi dibukakan pintunya melalui
cakra-cakra yang berada tubuh kita sehingga bisa membangkitkan daya alam
bawah sadar kita dan memungkinkan diri kita melakukan sesuatu di luar
nalar.
Kenapa saya sebut sebuah perjalanan.
Karena ini semua harus kita jalani sendiri, dengan mulai dari sebuah
keraguan, pencarian, penemuan, pemahaman, kesadaran dan
penyatuan…..dalam sebuah cinta kasih yang tulus, dengan pengorbanan yang
tak terkira untuk sampai kesana…untuk sampai ke pantai dan melihat
samudera…untuk melihat dimana semua sungai bermuara ( kembali ).
Seperti Bima bertemu Dewa Ruci.
Bagaimana pertama kali kita akan dihadang oleh nafsu 4 perkara…..mula-mula sinar lutam, sinar merah, sinar kuning, sinar putih.
Berakhirnya perjalanan ….Pada zaman karamatullah kelak, waktunya
maqamijabah, yakni terkabulnya segala sesuatu, segala apa yang
dikehendaki terlaksana, karena lenyapnya Mutdah yang merupakan Dzat
hamba, tinggallah Wajah yaitu Dzat Tuhan yang bersifat kekal.
Menuju cinta sejati …..adalah sebuah perjalanan yang penuh
pengorbanan, saat hidup di kuasai rahsa maka nafsu menguasai jiwa, dan
kita tidak akan mendapatkan atau menemukan apa-apa semuanya hanya semua,
tidak abadi dan kekal.
Betul sekali bahwa ortu, anak istri…dan semua yang kita dengar,
lihat, rasa, endus…semuanya hanyalah pinjaman dan akhirnya toh harus
kembali ke asal….itulah yang dinamakan Kesadaran…
Jalan bertemu suksma sejati……adalah dengan menemukan Kesadaran dengan
membersihkan jiwa, mengendalikan nafsu 4 menembus 3 cahaya akhir …
pertama ; ikhlas, kedua ; rela pada hukum kepastian Allah, ketiga ; agar
merasa tidak memiliki apa-apa, keempat ; harap berserah diri pada
kehendak Allah Taala …. tidak ada yg menyerupainya ….kecuali anda tahu
tempatnya, disinilah kadang di perlukan pembimbing…karena kadang banyak
yang serupa atau menyerupai…tapi bukanlah yg sebenarnya.
Dalam Kehidupan ini faktor yang sering dilupakan kita sebagai manusia
yang kadang mentang-mentang sebagai khalifah ( pemimpin ) dan merupakan
Tajali ( perwujudan ) dari Sang Maha Sempurna, adalah dari mana kita ”
berasal ” dan bagaimana kita ” kembali ke asal “.
Sehingga kadang kita melupakan bahwa bahwa kita terdiri dari 2
bagian…..yaitu yg bernama “Jasad” ( raga )dan “Ruh” ( jiwa )……dan dalam
menempuh hidup dan kehidupan, biasanya kita lebih banyak termakan dogma
dari sebuah kehidupan yang mengandalkan atau menampilkan baju dari
masing-masing sehingga hakikat atau makna dari dalam bajunya jarang
tersentuh.
Bagaimana Jasad atau raga itu adalah sebagai baju dari Ruh atau
jiwa….jiwa menemukan raga begitu di dunia…..dahulu disana tiadalah
memerlukan baju atau apapun, raga memerlukan makanan, minuman dan
kebutuhan lainnya untuk bertahan di dunia, sedangkan jiwa merindukan
tempatnya yang dahulu, dimana tidak memerlukan apapun di alam adam
makdum…..
Bagaimana sebuah raga begitu memerlukan perjuangan untuk bertahan hidup
di dunia sehingga akhirnya kadang berbenturan dengan keinginan ruh yang
tidak merindukan apa-apa, tetapi ruh tanpa raga adalah bukan siapa-siapa
karena Keagungan Perwujudan Dzatullah tidak akan terlihat.
Demi menjaga keseimbangan haruslah kita mempertimbangkan tentang
keduanya…… bagaimana begitu kita berwujud sudah berbekal 4 nafsu inti,
lawwammah, amarah, sufian dan muthmainah, yg apabila bicara
seharusnya……harusnya adalah kita harus mematikan dalam wacana mematikan
nafsu 4 perkara :Mati nafsunya, setiap nafsu akan merasakan maut. Mati
rohnya, maksudnya yang hilang rahsanya. Mati ilmunya, maksudnya yang
mati atau yang berjurang imannya. Mati hatinya, maksudnya yang mati
ucapannya dengan lisan.
Dan yang melandasi hukumnya adalah ; Jalan untuk kesempurnaan Pati
itu adalah Hidayatullah yang menandakan tempat yang telah diatur, serta
hakikat hidup yang berada pada manusia. Kedudukan Pati petunjuk Allah
taala, selamat dalam keadaan jati maksudnya bijaksana terhadap
kesempurnaan sangkan paran. Bertemunya Pati itu tawakal maksudnya
berserah diri kepada Allah taala, adapun bertemunya apti itu iradat
Allah. Perkara Pati perbuatan Allah maksudnya merapakan kesempurnaan Dza
yang bersifat Esa.
Janganlah kita terpaku pada sebuah nama atau sebutan…..karena pasti
akan menimbulkan perbedaan bahkan kekacauan dan berujung kehancuran.
Dalam khasanah jawa disebut sukma sejati dan sejatining sukma, dalam
khasanah islam disebut ruh idhafi atau nur muhammad atau ruh al quds (
ruh suci ), dalam nasrani di sebut ruh kudus, dalam hindhu atma.
Dalam perjalanannya kenapa disebut guru sejati atau guru
mushid…..adalah pada saat kita mencari sesuatu yang murni atau sejati,
abadi…..bahwa kita harus menyadari bahwa DzatNya ada pada sifat hidup
kita dan yang pantas kita jadikan guru adalah hanya itu…..bukan yang
lain yang sama dengan kita yang akan menjadi tanah lagi atau bahkan dari
bangsa dilura manusia.
Dalam khasanah yang berbeda keberadaan sukma sejati tidak bisa
dilepaskan dari asal mula Tuhan menciptakan Ruh suci ini dalam bentuk
makhluk untuk meneruskan penzhahiran yang [paling sempurna dalam
peringkat Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan menhendaki ruh
itu turun ke alam fana ini di peringkat paling rendah, yaitu alam Ajsam
( alam kokret )…..yang tujuan utamanya adalah untuk memberi pelajaran
kepada Ruh suci itu dan untuk mengetahui pengalamannya dalam mencari
jalan kembali kepada Tuhan.
Dan dalam perjalanannya …dari tingkatyang paling tinggi sampai ke
tingkat paling rendah , ruh suci menempuh berbagai alam atau
peringkat….mulai dari semula turun ke peringkat Akal Semesta atau
Kesatuan atau Hakikat Muhammad.
Dan Ruh suci ini dihantarkan ke tempat yang paling rendah agar ia
mencari jalan ke asalnya yaitu berpadu atau berdampingan denagn Tuhan
seperti ketika ia berada dalam pakaian daging, darah, dan tulang itu.
Melalui hati yang ada dalam badan kasar ini, wajar bila ia menanam benih
rasa kesatuan dan keesaan, dan ia akan berusaha menyuburkan rasa
berpadu dan berdampingan dengan Tuhan yang menciptakannya.
Dalam bumi hati itu ruh suci menanam benih keyakinan yang telah
dibekalkan kepadanya oleh Tuhan dari alam Maha Tinggi dan benih itu
diharapkan menjadi pokok keyakinan yang akan menghasilkan buah-buahan
yang rasanya kelak akan membawa Ruh itu kembali naikke tingkat demi
tingkat hingga sampai ke hadirat Tuhan.
Penciptaan badan agar sukma sejati ( ruh ) dapat masuk dan menetap
didalamnya, dan setiap ruh mempunyai nama tersendiri, dan Tuhan menyusun
ruang-ruang dalam badan dan meletakkan ruh manusia diantara daging dan
darah, dan meletakkan ruh suci ditengah hati manusia suatu ruang yang
indah dan halus untuk menyimpan rahasia antara Tuhan dan hambaNya.
Ruh-ruh itu berdiam diberbagai bagian anggota badan dengan tugas
masing-masing. Keberadaannya seolah-olah berlaku sebagai pembeli dan
penjual bermacam barang yang mendatangkan berbagai hasil. Perniagaan
semacam inilah yang mendatangkan bentuk rahmat dan berkat dari Tuhan.
Seharusnya manusia mengetahui kebutuhan dalam ruhaninya
masing-masing, seharusnya tidak mengubah apa yang sudah ditetapkan atau
ditakdirkan Tuhan kepadanya.
Dada adalah tempat bersemayamnya ruh dalam diri setiap insan manusia,
tempat yang berhubungan dengan panca indera ini bertugas mengatur
segala hal yang berkaitan dengan masalah syariat…..karena dengan ini
Tuhan mengatur keharmonisan alam nyata. Ruh tidak pernah mengingkari
perintah Tuhan, tidak mengatakan tindakannya itu sebagai tindakannya
sendiri, tetapi lebih karena ia tidak mampu bercerai dengan Tuhan.
Tuhan memberikan beberapa kelebihan bagi manusia yang memiliki ruhani
yang tinggi pula ; pertama, kemampuan melihat bukti-bukti wujud
keberadaan Tuhan didunia yang manifestasikan dalam sifat-sifat Tuhan,
kedua…kemampuan melihat hal yang jamak dalam sesuatu yang tunggal dan
sebaliknya dimata orang awam, ketiga…kemampuan melihat hakikat dibalik
alam nyata dan keempat…perasaan dekat dengan Tuhan….inilah ganjaran
karena keikhlasan dan ketulusan mencintaiNya dan berbuat semata-mata
karena Dia.
Namun inipun masih berkaitan dengan alam kebendaan, begitu pula hal2
yang dianggap luar biasa oleh sebagian orang seperti berjalan diatas
air, terbang diudara, mendengar suara2 gaib, membaca sesuatu yang berada
dibenak orang lain, dll…ini masih berpijak pada kebendaan atau alam
nyata.
Hendaknya dalam beramal shalih manusia tidak seperti “Pedagang” …yang
selalu dalam melakukan sesuatu haruslah ada untungnya, apalagi ini
dengan Tuhan.
Ruh dalam Hati
Hati adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang mengulas tentang
gerakan hati disebut ilmu thariqah. Kerjanya berkaitan dengan 4 nama
Allah. Sebagaimana dengan 12 nama Dzat…4 nama ini tidak berhuruf dan
tidak berbunyi, sehingga nama-nama itu tidak dapat diucapkan.
Pada setiap peringkat ( dari 4 tingkatan ) yang dilalui oleh ruh
terdapat 3 buah nama yang berbeda. Dan dengan cara ini Tuhan dapat
memegang hati kekasihNya yang sedang dalam perjalanan cinta menuju
kepadaNya.
Ada 7 titik, yang 3 merupakan titik inti dan yang 4 adalah pendamping
dan apabila diolah nantinya akan akan berhubungan dengan 9 lubang di
badan kita.
Cara pengolahannya ada beberapa cara ;
1. Dengan berpuasa lahir dan batin, bukan berpuasa hanya puasa lahir
tapi batin juga karena lahir hanya menggembleng lahir saja (jasmani ),
tetapi batin akan meggembleng lahir dan batin.
2. Meditasi, dengan pengolahan nafas secara benar dan teratur, kontinyu, karena nafas adalah tali jiwa.
3. Dengan adanya pembukaan titik melalui orang lain yang bisa
membukanya…..tetapi biasanya ini kurang membuat kita lebih matang dan
kurang bisa mengolahnya dengan baik nantinya….karena kendala setelah itu
akan banyak.
Dalam islam, kalimat La ilaaha illallaah itu melahirkan 12 nama
Allah, setiap nama tercantum pada setiap hurufyang menyusun kalimat
tersebut. Dan Allah akan memeberikan nama kepada setiap huruf dalam
proses kemajuan hati seseorang itu.
1. Lailaha illallaah : Tiada Ilah kecuali Allah
2. Allah : Nama Dzat
3. Huwa : Dia
4. Al-Haqq : Yang Benar
5. Al-Hayy : Yang Hidup
6. Al- Qayyum : Yang berdiri sendiri kepadaNya segala sesuatu bergantung
7. Al-Qahar : Yang Maha Berkuasa dan Perkasa
8. Al-Wahab : Yang Maha Pemberi
9. Al-Fattah : Yang Maha Pembuka
10. Al-Wahid : Yang Satu
11. Al-Ahad : Yang Maha Esa
12. As-Shamad : Sumber, puncak segala sesuatu
Hati adalah tempat bergeraknya ruh dan ruh selalu memandang ke alam ‘
Malakut’ yang identik dengan kebaikan, dan dialam ini ruh dapat melihat
surga alam malakut beserta para penghuninya, cahaya, dan para malaikat
yang ada didalamnya.
Dan dialam inilah ruh ruh bergerak dan melakukan
percakapan-percakapan tanpa kata dan suara, dan dalam percakapan itu
pikiran akan selalu berputarmencari rahasia-rahasia atau makna dalam
batin.
Ruha yang bergerak akan melalui berbagai tingkatan dalam perjalanannya.
Dan tempat ruh yang telah mencapai tingkatan tinggi adalah di tengah
hati, yaitu Hati bagi Hati.
Yang sangat berhubungan dengan Sukma Sejati adalah bagaimana kita
mengetahui dan memahami tentang “Rasa Sejati” …..bagaimana pembentukan
rasa sejati adalah sebagai berikut:
Eka Kamandhanu, artinya kandungan berumur satu bulan
mulai bersatunya kama laki-laki dan perempuan. Dari detik ke detik,
kama tersebut menggumpal dan merajut angan-angan untuk mencipta embrio.
Kama tersebut menyatu padu dalam kandungan ibu menjadi benih unggul dan
keadaan benih belum begitu kelihatan besar dalam perut ibunya. Saat itu
biasanya wajah ibu berseri-seri karena itu sering dinamakan Eka
Padmasari artinya sari-sari bunga sedang berkumpul dalam kandungan ibu,
dalam keadaan penuh kegembiraan. Pada saat ini hubungan seksual masih
diperbolehkan, bahkan dimungkinkan hubungan akan semakin hangat karena
kedua pasangan tengah akan menikmati anugerah Tuhan yang sebelumnya
telah dinanti-nantikan. Detik keberhasilan hubungan seksual ini akan
menjadi spirit hidup sebuah pasangan.
Dwi Panunggal, umur kandungan dua bulan. Pada saati
ini juga boleh melakukan hubungan seks. Dalam istilah jawa disebut
nyepuh ibarat seorang empu sedang membuat keris, semakin banyak nyepuh
artinya menambah kekuatan magis keris, keris akan semakin ampuh. Juga
hubungan seks pada waktu hamil muda akan semakin hangat dan menarik
kedua pasangan, biasanya seorang wanita pada tahap ini ingin jalan-jalan
pagi, ingin plesir ke tempat yang sejuk, indah dan mempesona, karena
itu disebut pula dwi amratani, artinya rata kemana-mana, bepergian
kemana-mana sebagai ungkapan kesenangan dan juga sambil memikirkan nama
yang mungkin akan diberikan kepada anaknya kelak.
Tri Lokamaya, artinya umur benih tiga bulan
kandungan, dan benih masih berada dalam alam maya. Benih belum ada roh
yang ditiupkan, karena itu suasananya gondar-gandir atau gawat. Jika
hubungan seks tidak hati-hati kemungkinan besar benih tadi bisa gugur
dan terjadi pendarahan. Maka ada baiknya mengurangi kuantitas hubungan
seks, dan menghindari percekcokan atau sering marah-marah, karena secara
psikologis akan mengakibatkan benih gugur karena merasa panas, ini
artinya hubungan yang harmonis dalam keluarga amat menentukan kondisi
benih yang dikandungan. Pada saat ini sikap selalu bersolek diri
seseorang pasangan sangat menentukan. Karena itu candra benih tiga bulan
sering dinamakan trikawula busana, artinya wanita sudah berpikir
masalah pakaian seperti daster, pakaian bayi, dll, hal ini memungkinkan
wajah wanita akan lebih berseri-seri bagai bulan purnama dan lebih
cantik jelita.
Catur Anggajati, benih berumur empat bulan mulai
terbentuk organ-organ tubuh secara lengkap. Benih unggul telah berbentuk
manusia. Karena itu telah menghisap sari-sari makanan melalui sang ibu,
umur seperti ini juga sudah ditiupkan roh sehingga benih telah hidup,
sebagai tandanya sering bergerak. Karena itu hubungan seks yang
berlebihan kurang baik pada saat ini, bahkan hubungan seks atas bawah
akan berbahaya bagi benih dalam kandungan. Saat ini pula benih mulai
merekam denyut hidup kedua pasangan. Karenanya kedua pasangan jangan
berbuat hal-hal yang tidak baik atau terjadi penyelewengan akan
berbahaya bagi benih bayi tersebut. Candra benih berumur empat bulan
disebut catur wanara rukem, artinya tingkah laku ibu akan seperti kera
yang sedang diatas pohon rukem, dia mulai nyidam buah-buahan yang asam
dengan cara lotisan dan akan sangat aneh-aneh sehingga membutuhkan
kesabaran bagi pasangan, kadang kurang wajar. Ia mendapat tambahan otak,
karena itu sudah punya keinginan.
Panca Yitmayajati, artinya benih berumur lima bulan,
dan benar-benar telah hidup, dan hubungan seks harus dilakukan lebih
hati-hati, agar memperhatikan posisi sehingga tidak merugikan benih, dan
pasangan harus telah tumbuh keberanian untuk menghadapi resiko lahirnya
seorang bayi nanti. Karenanya candra benih berumur lima bulan sering
dinamakan panca sura panggah, ada keteguhan dan keberanian menghadapi
rintangan apapun ketika pasangan hamil lima bulan, tentu saja dari aspek
materi jelas memerlukan persiapan berbagai hal. Mendapatkan tambahan
otot mulai bergerak erlahan-lahan.
Sad Lokajati, benih berumur enam bulan semakin
besar, karena itu kedua pasangan harus lebih berhati-hati. Karena itu
candra benih dinamakan sad guna weweka, artinya mulai bersikap hati-hati
dalam bertindak dan bertutur kata, jika diantara pasangan ada yang
berbuat kasar, mencaci maki apalagi berbuat keji akan mengakibatkan
benih yang dikandung tidak baik, bahkan suami dilarang membunuh binatang
karena secara insting benih sudah dapat merekam keadaan sekelilingnya.
Mendapatkan tambahan tulang karena itu ia bisa naik turun, jungkir
balik.
Sapta Kawasajati, umur benih tujuh bulan telah
lengkap semua organ dan cipta, rasa, serta karsa, karena itu apabila ada
bayi yang lahir pada umur tujuh bulanpun dimungkinkan. Dalam tradisi
jawa sering dilakukan ritual mitoni dengan maksud memohon agar bayi yang
akan lahir diberi kelancaran, dan pada waktu ini hubungan seks dilarang
sama sekali, kalaupun dilakukan harus diperhatikan secara ekstra
hati-hati ( posisi diperhatikan ). Karena candra bayi tuuh bulan adalah
sapta kulilawarsa artinya seperti burung yang terguyur air hujan, merasa
letih. Lelah, dan sedikit pucat, kurang bergairah dan perlu pengertian
dari pasangan. Dan ia memperoleh tambahan rupa, dan mendapat tambahan
Kodrat dari Allah Ta’ala sperti rambut, darah dan daging.
Astha Sabdajati, benih berumur delapan bulan
biasanya siap lahir, siap menuju dunia besar setelah bertapa dalam
kandungan. Bayi hampir weruh padange hawa, ingin menghirup udara dunia
yang sesungguhnya. Saat ini hanya timbul sikap pasrah untuk menghadapi
perang sabil. Candra bayi adalah astha sacara-cara, artinya terjadi
sikap berserah diri dengan cara apapun bayi akan lahir ibunya telah siap
sedia bahkan siap berkorban jiwa raga. Manakala bayi umur delapan bulan
belum mapan posisinya, tentu sang ibu akan gelisah. Untuk itu ada gugon
tuhon juga agar ibu dilarang makan buah yang melintang posisinya,
seperti kepel, agar posisi bayi tidak melintang yang akan menyulitkan
kelahiran. Calon anak sudah dapat mengoperasikan saudara yang empat,
sbb;
Pertama : kakawah ( air ketuban )
Kedua : bungkus
Ketiga : ari-ari
Keempat : darah
Kakawah artinya menjadi pengasih, bungkus menjadi kekuatan, darah
menjadi waliyas mati, harus diketahui bahwa Kakawah itu adalah malaikat
Jibril, bungkus adalah Mikail, ari-ari adalah Malaikat Israfil, dan
darah adalah malaikat Izrail.
Jibril pada kulit, Mikail pada tulang, Israfil pada otot, Izrail pada
dagingakhirnya selamatlah sentosa, semua itu tidak kelihatan karena
Kodrat Allah.
Nawapurnajati, bayi telah mendekati detik-detik
lahir, yaitu sembilan bulan, dan tentu yang tepat sembilan bulan sangat
jarang. Pada saat itu memang keadaan bayi dan ibunya sangat lelah,
karena itu candra suasana disebut nawa gralupa artinya keaaan sangat
lemas, tak berdaya, seperti orang lapar dan dahaga. Apalagi setelah
sembilan bulan sepuluh hari dengan candra khusus dasa yaksa mati,
artinya seperti raksasa mati terbunuh ksatria-seorang ibu setelah
melahirkan bayi. Oleh karena itu hubungan seksual sangat dilarang,
paling tidak kurang lebih 40 hari seorang suami harus berpuasa.
Sembilan langkah tersebut diatas di harapkan pasangan suami istri
dapat menjalankan sesirik ( prihatin ), ibarat sedang bertapa gaib.
Segala tingkah laku akan menjadi cerminan hidup anak yang masih dalam
kandungan. Itulah sebabnya sikap dan perilaku dijaga baik-baik dengan
tujuan manembah dan karyenak tyasing sesama, maksudnya hubungan vertikal
selalu harus terus menerus dan hubungan dengan sesama mahkluk agar
jangan sampai berbuat diluar kewajaran. Ada empat yang dianugerahkan
Allah Ta’ala dengan KodratNya ;
Pertama : Budi
Kedua : Rahsa
Ketiga : Angan-angan
Keempat : Hidup
From:
alangalangkumitir