Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh
posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan
posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk
menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau
pukulan).
Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap
(posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat
bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti
perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan
kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan
dengan suatu serangan yang cepat.
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah.
Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada
beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah
empat.
Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang
dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus
mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan
pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau
mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian
atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget).
Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak
silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik
bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat
disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan,
kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk
tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus
ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang
digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih
secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan
kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan,
itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik)
menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang
dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh
kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak
berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh.
Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang
biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu
musuh.
Sumber : AD/ART Perguruan Pencak Silat Tri Sukma Jati
Untuk pengevaluasian pelaksanaan kegiatan Pencak silat TRI SUKMA JATI RANTING SMP Negeri ..... Purworejo yang telah berlangsung 7 bulan, maka perlu
adanya Ujian Kenaikan Tingkat dari sabuk dasar ke sabuk biru dan sabuk biru ke Hijau dan seterusnya.
B.DASAR PEMIKIRAN
1.RKAS
Tahun Anggaran 2011
2.Program
OSIS 2010/ 2011-02-02
3.Program
Kerja Ekskul Pencak Silat
4.Musyawarah TSJ Cabang purworejo.
5.Musyawarah TSJ Ranting SMP Negeri .... Purworejo
C.TEMPAT DAN WAKTU
1.Pelaksanaan Kegiatan Ujian kenaikan tingkat
a.Hari/ tanggal : Minggu/ 30 Januari 2011
b.Jam : 07.30 wib - selesai
c.Tempat : SMP Negeri .... Purworejo
2.Pelaksanaan OusPower
a.Hari/ tanggal : Minggu/ 6 Pebruari 2011
b.Jam : 07.30 wib - selesai
c.Tempat : SMP Negeri .... Purworejo
D.PELAKSANA DAN PESERTA KEGIATAN
Sebagai pelaksana kegiatan adalah
Pembina Ekskul Pencak Silat yaitu:
1. WAKA KESISWAAN
2.PELATIH TSJ
Adapun peserta kegiatan adalah 20 siswa yang mengikuti
Kegiatan Ekskul Pencak Silat,adapun rinciannya terlampir ( lamp 1 ).
E.ANGGARAN BIAYA
Demi suksesnya kegiatan tersebut maka membutuhkan dana
sebesar Rp 1.590.000 , rincian terlampir ( lampiran 2 )
Demikian proposal ini kami buat , demi lancarnya kegiatan
tersebut kami berharap perhatian dan partisipasi dari Kepala Sekolah SMP Negeri .... Purworejo
Atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.
Pencak silat merupakan bela diri khas yang bersumber pada kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia, dan salah satu warisan budaya nenek moyang yang sangat adi luhung. Saat ini pencak silat bukan saja dipelajari oleh bangsa Indonesia
saja tapi sudah sampai ke belahan bumi lain seperti dataran Eropa.
Terlepas dari bentuk dan jenisnya yang jelas manfaat dari ilmu bela diri
ini adalah gerak dan tindakan seseorang menjadi mantap dan percaya
diri.
Oleh karena itu siswa sebagai generasi muda harus mampu melestarikan dan mengembangkan kebudayaan tradisional bangsa Indonesia
ini, karena di tangan generasi mudalah kejayaan pencak silat
bergantung. Menpora Adiyatsa Dauth M.Si mengatakan “Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menjadikan olah raga sebagai vena atau urat nadi
bangsanya”.
Adapun materi yang diberikan pencak silat PERGURUAN PENCAK SILAT TRI SUKMA JATI antara lain:
1.Mental kerohanian.
2.Penanaman rasa Persaudaraan
3.Pencak silat prestasi (olah raga).
Untuk
mengikuti berbagai event kejuaraan pencak silat: POPDA, POPNAS,OOSN
,PORSENI, KEJURDA IPSI maupun Open turnamen silat lainya.
4.Pencak silat seni:
Mampu menguasai jurus-jurus seni: Wiranggana (tunggal), seni ganda dan Wiraloka (beregu).
5.Pencak silat praktis dan taktis (untuk membela diri)
6.Mampu mengembangkan dan menciptakan jurus-jurus baru pencak silat
7.Tehnik kepelatihan pencak silat dan lain-lain.
ADAPUN JADWAL LATIHAN ADALAH
SORE : SELASA DAN SABTU PUKUL 14.00- 16.30 WIB
SUSUNAN PENGURUS
EKTRAKURIKULER PENCAK TRI SUKMA JATI
SMPN 32 PURWOREJO
Plindung
:
Dinas Pendidikn dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
Kepala SMPN 32 PURWOREJO
Ketua IPSI Kabupaten purworejo
Ketua TSJ Cab. Purworejo
Penasehat
:
Pembina Ekstra kurikuler SMPN 32 PURWOREJO
( Waka kesiswaan)
Pelatih
:
SUGIARTO, A.md NDANDUNG KUMOLO ADI
Ketua
:
MUHAMMAD STEPHANI RICARDO
Wakil Ketua
:
SRI WAHYUNINGSIH
Sekretaris
:
HENI TASLIMAH
HANNIFAH T
Bendahara
:
RIYA SAPTA DEWI
ETIK ALIFAH
ANGGOTA EKSTRAKURIKULER SMPN 32 PURWOREJO
No.
NAMA
KELAS
TINGKAT
1
Agus
yulisanto
VIII A
HIJAU
2
Aiesatul
ulfah
VII F
MERAH
3
Amirudin
VIII D
MERAH
4
Etik
alifah
VIII F
BIRU
5
Febbi
elyvianti
VIII F
MERAH
6
Hanifah T
VII A
BIRU
7
Heni
taslimah
VII F
BIRU
8
Muhammad
stephani ricardo
VIII D
B
9
Muhammad
rofi’i
VIII D
B
10
Muhammad
Ahsan m
VIII B
MERAH
11
Riya
sapta dewi
VIII E
BIRU
12
Siti
maysaroh
VIII D
BIRU
13
Siti nur
VII F
MERAH
14
Sri
wahyuningsih
VIII F
BIRU
15
Siti
maesaroh
VII C
BIRU
16
Walyadi
VII D
BIRU
17
Taufiq
nur hidayah
VIII E
BIRU
18
Firman
edi wibowo
VIII E
BIRU
19
Desi
nurita
VII E
BIRU
20
Puji
puspita sari
VIII E
BIRU
21
Putri
ratmawati
VII E
MERAH
22
Mualifatul
dalatul ulum
VII C
BIRU
23
Citrayani
miradik
VII E
BIRU
24
Nur
halimah
VIII F
BIRU
25
Wahyu tri
utami
VIII D
BIRU
26
Muclis
ibrahim
VIII D
BIRU
27
Wahyono
VII E
BIRU
28
Denis udi
s
VIII F
BIRU
29
Oki
saputra
VIII E
BIRU
30
LATAR BELAKANG SEJARAH
“Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia
untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai
keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.”
Dalam
soal mempertahankan diri, Islam telah menegaskan, berdasarkan firman
Allah Taala dalam surah Al-Anfal ayat 60 yang bermaksud, “Dan bersiap
sedialah untuk (menentang) mereka (musuh yang menceroboh) segala jenis
kekuatan yang dapat kamu sediakan dari (pasukan-pasukan) berkuda yang
lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan (persediaan) itu musuh Allah
dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak
mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya.” Umum disimpulkan bahawa seni
mempertahankan diri merupakan suatu keperluan individu. Persoalannya
kini ialah sama ada seni mempertahankan diri (Silat Melayu) mampu
membina keperibadian individu
“Silat
melatih diri dan kecerdasan secara menyeluruh, tidak hanya fisik tapi
juga mental, bahkan spiritual, Yang kesemuanya diolah dengan menggunakan
gerak fisik silat yang di dalamnya terkandung unsur konsentrasi,
koordinasi, mawas atau sadar akan diri baik fisik maupun non fisik,
keseimbangan, energi dan rasa.”Di Indonesia, pencak silat dikelola oleh
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang berdiri pada 18 Mei 1948. 60
tahun IPSI berdiri, perjalanan pencak silat
Secara umum terdapat lima ciri khas yang membedakan pencak silat dari seni beladiri yang lain, ialah :
Sikap tenang dan lemas tanpa meninggalkan kewaspadaan bagai kucing
Memanfaatkan
kelenturan , kelincahan, kecepatan, saat, dan memilih sasaran yang
tepat dengan menggunakan gerak reflek hasil latihan
Memanfaatkan prinsip gaya berat : gerakan pesilat didasarkan pada permainan posisi sehingga senantiasa terjadi perubahan posisi titik berat.